Tips

Tips Kaya dan Sukses untuk Karyawan

7 Januari 2017
linkdin iconsfacebook iconstwitter iconswhatsapp iconsline iconscopy icons
Link copied to clipboard

Menjadi pengusaha merupakan cita-cita banyak orang belakangan ini. Anggapan mereka, menjadi karyawan susah kaya. Hal tersebut tidak sepenuhnya salah. Sebagian besar orang terkaya di dunia (dan juga orang terkaya di Indonesia) adalah pengusaha. Selain itu, menurut Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, seperti dilansir dari The Jakarta Post, persentase pengusaha di Indonesia sendiri hanya 1,65% dari total penduduk pada tahun 2014. Di bawah Singapura yang persentase pengusahanya 7% dan Malaysia yang mencapai angka 7% dari total penduduk.


Apakah karyawan ditakdirkan susah kaya? Tentu tidak. Perlu diketahui bahwa jumlah harta seorang pengusaha terkadang belum termasuk biaya operasional perusahaannya dan juga utang ke berbagai pihak. Karyawan boleh bekerja nine-to-five, tetapi pengusaha harus bekerja 24 jam seminggu supaya bisnisnya tetap berkembang.


Lalu, adakah cara yang bisa ditempuh karyawan supaya bisa kaya dan sukses? Home Credit akan menguraikannya pada Anda dalam artikel berikut.

 

1. Pengelolaan Gaji yang Tepat

Kunci menjadi karyawan kaya dan sukses ialah pengelolaan gaji yang tepat. Bagi gaji Anda ke dalam tiga pos, yaitu konsumsi, tabungan, dan investasi. Saat menerima uang gaji, langsung sisihkan semua pengeluaran wajib dan cicilan.

Di luar pos tersebut, adalah kewajiban Anda untuk mengalokasikan uang untuk menabung dan berinvestasi. Menabung Rp150.000 sebulan memang terasa kecil. Namun, dalam satu tahun, Anda sudah berhasil mendapatkan Rp1.800.000. Lebih baik daripada tidak menabung sama sekali, bukan?

Untuk berinvestasi, pilih instrumen investasi yang sesuai dengan rencana keuangan jangka panjang Anda. Contohnya, investasi emas yang cenderung aman dan tetap digemari banyak kalangan sebagai instrumen investasi mereka.

Selain itu, juga alokasikan sebagian kecil dana untuk bersenang-senang sebagai hadiah atas kerja keras Anda. Misalnya untuk traveling atau mentraktir keluarga.

2. Bijaksana Mengelola Utang

Ketahuilah waktu-waktu Anda harus berutang. Pertama, untuk sesuatu yang produktif, seperti modal untuk operasional bisnis Anda. Kedua, saat Anda tidak memiliki uang tunai untuk membeli barang yang Anda butuhkan. Misalnya kredit laptop atau kredit furniture yang membutuhkan dana besar bila Anda hendak membelinya secara tunai.

Saat ini pun Anda bisa langsung melakukan simulasi kredit di website Home Credit, sebuah perusahaan pembiayaan di Indonesia. Simulasi ini mempermudah Anda untuk menyesuaikan rencana cicilan agar sesuai dengan rencana keuangan Anda.

Untuk menikmati cicilan tanpa kartu kredit dengan Home Credit sendiri sangat mudah. Cukup datang ke salah satu titik distribusi kami terdekat di area Anda. Temui Sales Agent kami dan pilih barang yang Anda butuhkan. Dokumen yang dibutuhkan hanya KTP dan satu dokumen pendukung, seperti SIM, NPWP, BPJS, atau dokumen resmi lainnya. Dalam waktu sekitar 30 menit, Anda sudah bisa membawa pulang barang yang Anda perlukan. Praktis, bukan? Selain itu, Anda juga dapat mengisi form di laman cara pengajuan cicilan kami agar kami dapat membantu proses pengajuan Anda.

3. Cintai Pekerjaan Anda

Temukanlah pekerjaan yang Anda cintai. Kejar passion Anda. Melakukan pekerjaan yang disuka bukan semata-mata untuk mengejar ambisi pribadi, tetapi juga untuk kesuksesan Anda. Dengan mencintai pekerjaan, Anda akan melakukan yang terbaik dalam pekerjaan Anda sehari-hari. Kerjakan tugas-tugas Anda seolah perusahaan tempat Anda bekerja merupakan perusahaan Anda sendiri. Hal ini sejalan dengan salah satu nilai Home Credit, yakni berijwa pengusaha (entrepreneurial).

Dengan bekerja keras, atasan tentu akan menghargai pencapaian Anda. Dengan demikian, karier Anda meningkat sehingga gaji pun bertambah. Oleh karena itu, sebelum terlambat, carilah pekerjaan yang Anda cintai sekarang juga.

 

Bagaimana dengan Anda? Masih bekerja keras sebagai karyawan atau ingin banting setir jadi pengusaha? Apa pun pilihan Anda, selalu jalani dengan kemampuan terbaik. Setuju?